Majalahbulutangkis.com- Indonesia gagal mengunci satu gelar di Korea Open 2022. Itu setelah Jonatan Christie kalah pada final tunggal putra di Palma Indoor Stadium, Suncheon, Minggu (10/4). 

Sejak awal, Jojo sesungguhnya diprediksi bakal keluar sebagai pemenang. Di atas kertas, pemain berusia 24 tahun ini unggul jauh dari lawannya, Weng Hong Yang. 

Jojo berada di peringkat 8 dunia. Weng, yang berusia 22 tahun, hanya berada di posisi ke-156 dunia. Belum ada pertemuan di antara kedua pemain.

Di game pertama, Jojo selalu memegang kendali permainan hingga unggul 11-7 di interval. Selepas ini, Weng hanya sanggup menambah satu poin. Sedangkan, Jojo melesat hingga unggul 17-8. 

Namun, dari sini, Weng seperti mendapat angin. Weng mampu memperlambat torehan poin Jojo meski pada akhirnya ia kalah 12-21 dalam waktu 20 menit. 

Di game kedua, di posisi unggul 4-1, Weng harus mendapat perawatan akibat luka di bawah lutut kaki kirinya. Namun, sepertinya ini tak mempengaruhi permainannya. 

Wen masih bisa meladeni permainan Jojo dan, bahkan, memimpin 11-9 di interval. Setelah ini, terjadi skor sama mulai dari 11-11 sampai 15-15. Dari sini, Jojo menjauh 19-16, tapi Weng mampu bangkit dan bahkan merengkuh lima poin beruntun untuk menang 21-19. 

Di game penentuan, dominasi Weng masih berlanjut hingga unggul 11-7 di interval. Kemudian keunggulan Weng berlanjut 16-11. Di sini, Jojo sempat mendekat 15-16. Namun, Weng tak membiarkan Jojo mendapatkan angin. Ia melesat hingga menang 21-15. Final tunggal putra Jojo versus Weng menghabiskan waktu 77 menit. 

Weng menjadi tunggal pertama Tiongkok yang menjuarai Korea Open sejak Qiao Bin melakukannya pada 2016. Sedangkan, Jojo harus kembali puas menjadi runner-up di Korea Open setelah pada 2017 hanya menjadi finalis akibat kalah dari Anthony Sinisuka Ginting. 

(Indra)

Sumber foto: BWF