[Swiss Open 2022] Jojo Sibak Cara Hancurkan Prannoy

Minggu, 27 Maret 2022 22:04:10

 

Majalahbulutangkis.com- Tak mudah bagi Jonatan Christie untuk menjuarai Swiss Open 2022. Pemain kelahiran Jakarta ini harus melalui partai rubber game sebanyak tiga kali. 

Itu terjadi ketika kontra Ng Tze Yong di babak II (18-21, 21-13, 21-12), Toma Junior Popov di perempat final (21-18, 16-21, 24-22), dan Srikanth Kidambi di semifinal (18-21, 21-7, 22-13).

Di partai puncak, Minggu (27/3), Jojo hanya butuh partai straight game atau dua game selama 40 menit untuk menundukkan Prannoy Haseena Sunil Kumar, 21-12, 21-18.

Namun, nilai kemenangan atas Prannoy justru menjadi yang lebih tinggi ketimbang empat kemenangan sebeluamnya, termasuk menaklukkan Thomas Rouxel di babak I, 21-10, 21-15. 

Sebab, kemenangan itu memastikan Jojo meraih gelar pertamanya di tunggal putra Swiss Open. Jojo juga mengakhiri paceklik gelar juara tunggal putra Indonesia sejak Marleve Mainaky juara pada 2002. 

Jojo menyibak strategi untuk menundukkan Prannoy tak berbeda seperti ia mengalahkan Srikanth di semifinal. Meski begitu, Jojo tak menampik belajar dari kekalahan Anthony Sinisuka Ginting dari Prannoy di semifinal. 

"Awal strateginya kurang lebih sama denngan saat melawan Srikanth, saya mencoba menjauhkan bola dari jangkauannya dulu. Ketika ada kesempatan baru menyerang," kata Jojo dikutip dari rilis Tim Humas dan Media PP PBSI.

"Saya belajar dari Ginting (vs Prannoy) ketika menyerang terus, malah ia lebih nyaman mainnya.

"Tadi di poin terakhir saya ingin cepat menyelesaikan, mainnya jadi total menyerang ternyata balik terus dan malah mati sendiri dua kali. Setelah itu saya coba balik ke pola saya, saat ia servis saya coba membalikkan dengan bola yang mengagetkan dan berhasil," tambahnya membeberkan.

Gelar juara ini terasa begitu istimewa bagi Jonatan jika mengingat perjuangannya yang tak mudah. Ia juga berharap gelar ini menjadi motivasi untuk meraih gelar-gelar berikutnya tahun ini.

"Hasil ini sangat berarti buat saya, bukan hanya gelar juaranya, tapi juga ke prosesnya. Saya bisa main di sini dan All England kemarin saja sudah sebuah anugerah luar biasa setelah saya positif Covid-19 di Jerman. Ini pasti campur tangan Tuhan. Apalagi saya sudah tak juara, dua setengah tahun," ungkap Jojo.

"Masih banyak yang saya ingin raih, gelar-gelar di level lebih tinggi. Semoga juara di Swiss ini bisa jadi awalan dan motivasi saya di tahun 2022. Mudah-mudahan saya bisa konsisten bermain seperti ini. Maksimal dan menikmati pertandingan," harapnya.

(Indra)

Sumber foto: PP PBSI