Euforia Gregoria

Sabtu, 11 Nov 2017 07:29:56

 Ajang bulutangkis paling bergengsi bagi pemain yunior bertajuk Blibli.com Yonex Sunrise BWF World Junior Championships 2017 telah ­berlangsung dengan sukses di GOR Among Rogo, Yogyakarta, ­9-22 Oktober 2017.

Perolehan 2 emas, 2 perak serta 1 perunggu, yang sekaligus menempatkan Indonesia sebagai peraih gelar terbanyak di kategori perseorangan, se­perti memberi sinyal kepada dunia bahwa regenerasi pemain di Indonesia tak pernah berhenti. Seperti pepatah bilang, “Patah tumbuh hilang berganti”.
Munculnya Gregoria Mariska Tunjung sebagai juara tunggal putri pun memunculkan secercah harapan baru di sektor yang selama hampir 25 tahun seperti padam seiring berakhirnya kejayaan Susy Susanti di era 1990-an.

Nama Gregoria pun langsung terpatri dalam deretan pemain yang pernah meraih gelar di event yang sama. Sebut misalnya, Wang Yihan, Gong Ruina (Tiongkok), Saina Nehwal (India), Ratchanok Intanon (Thailand), Nozomi Okuhara serta Akane Yamaguchi (Jepang). Para pemain inilah yang berikut­nya menguasai percaturan bulutangkis tunggal putri di sektor senior.

Ajang WJC, tentu, bukan akhir dari perjuangan Gregoria serta para pendahulunya. Sebaliknya, event ini tak ubahnya menjadi ajang audisi untuk melompat ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Gregoria tentu tak boleh berpuas diri dengan pencapaiannya saat ini karena prestasi yang jauh lebih bernilai nantinya justru ada di level senior.
Sebaliknya bagi PBSI, pengalaman buruk sebelumnya hendaknya menjadi pelajaran. Pasalnya, kerap kali para pemain Indonesia yang sudah bersinar di pentas yunior justru meredup saat beranjak ke senior akibat minim­nya perhatian. Kita tentu tak ingin sukses Gregoria hanya menjadi euforia sesaat.

Jika ingin melihat Gregoria bersinar dalam kurun tiga atau empat tahun mendatang, maka tak ada cara lain kecuali memberikan perhatian yang ekstra lebih dibandingkan yang lainnya, baik dari sisi kesempatan bertanding ataupun penyediaan pelatih yang mumpuni.

Keledai tentu tak ingin terperosok di lubang yang sama. Calon bintang itu kini telah datang. Saatnya fokus agar sinarnya makin cemerlang beberapa tahun mendatang. Yang harus diingat, pada akhirnya hanya akan ada satu pemain yang kelak menjadi juara.