"Kento Momota Lawan Terberat Saya"

Selasa, 10 Maret 2020 11:12:23

 

Majalahbulutangkis.com- Setahun berlalu pada musim 2019 dilewati Anthony Sinisuka Ginting tanpa satu pun gelar juara. Padahal lima kali ia berhasil mencapai final di berbagai turnamen bergengsi. Namun, mengawali musim 2020 pebulutangkis kelahiran Cimahi, Jawa Barat, 20 Oktober 1996, yang akrab disapa Ginting ini langsung sukses naik podium juara di ajang Daihatsu Indonesia Masters 2020.

Berikut petikan wawancara Majalah Bulutangkis Indonesia dengan Anthony Sinisuka Ginting beberapa hari setelah suksesnya di Istora Senayan, Jakarta.

Tanya: Evaluasi penampilan kamu di tahun 2019 apa yang terjadi dengan kamu selalu gagal meski sudah lima kali mencapai final?

Jawab: Evaluasi penampilan tahun lalu memang tergantung lawan yang dihadapi. Kalau lawan Momota memang kita bisa tahu sendiri di saat game ketiga agak kendor, mungkin ada faktor capeknya sih pasti ada. Makanya sejak saat itu jadi lebih ditambah antara mainnya lebih efisien atau dari segi fisik yang harus ditambah. Momota memang tidak sama dengan pemain yang lainnya, dia punya defence yang rapat juga, fisiknya bagus juga jadi dia bisa meredam itu semua.

Tanya: Dari lima kali final tiga kali diganjal oleh Kento. Apakah kamu menganggap Kento adalah lawan terberat?

Jawab: Ya sejauh ini Kento adalah lawan terberat sih meskipun saya juga masih kalah dari lawan-lawan yang lain. Cuma kalau ketemu Kent ya sudah kita harus siap aja. Pertama bakalan berat, maksudnya gak bakal gampang. Meskipun bisa menang juga gak bakalan gampang dan pasti harus siap kerja keras. Pikirannya setiap ketemu dia harus siap capek sih yg pertama itu sih.

Tanya: Kelebihan Kento apa sih menurut kamu?

Jawab: Ya dia pertama dari pintar membaca kondisi, maksudnya di lapangan dia tahu permainan apa yang harus dia keluarin. Memang banyak yang bilang kalau stroke saya gak kalah sama Kento, tapi maksudnya dia pintar mencari colongannya gitu loh kayak habis rally dia coba buat cari serangannya. Selain itu dia juga sabar banget, jadi gak mudah terpancing permainan lawan.

Jawab: Padahal dalam pukulan tidak kalah kan lawan Kento?

Jawab: Iya, cuma kan yang namanya di lapangan kan bagaimana secerdik mungkin kita bisa dapat celah, nah di situ dia salah satu pemain yang pintar melakukan itu.

Tanya: Selain Kento, siapa lawan yang dianggap berat?

Jawab: Sejauh ini masih belum bisa menang lawan Shi Yuqi. Cuma belakangan ini belum ketemu lagi setelah dia cedera itu jadi sudah lama gak ketemu. Selain itu  terakhir beberapa kali pertemuan juga belum pernah menang lawan Chou Tien Chen.

Tanya: Saat ini kan sedang perjalanan menuju Olimpiade Tokyo. Semua pemain pasti fokusnya ke sana. Dengan catatan prestasi yang kamu miliki, sejauh mana sih keyakinan kamu bisa merebut medali di Tokyo?

Jawab: Ya pastinya harus punya keyakinan sih ya. Apalagi kan istilahnya bisa dibilang dari yang sudah saya peroleh mulai dari ranking, masuk final atau juara segala macam ya itu membantu diri saya sendiri untuk lebih percaya diri pastinya. Kalau dibilang track recordnya misalnya lawan ini banyak menang, itu gak bisa menjadi patokan juga sih kalau bakal menang atau pasti kalah karena apapun bisa terjadi di lapangan. Apalagi kan orang-orang bilang apa aja bisa terjadi di Olimpiade. Pertama pasti pemain punya pressure yang lebih berat main di Olimpiade. Kita lihat aja ya bagaimana nanti di sana soalnya kan saya juga belum pernah.

Tanya: Ini kan Olimpiade pertama buat kamu. Exciting gak buat kamu?

Jawab: Pastinya excited sih apalagi ini kan Olimpiade yang empat tahun sekali, terus semua pemain pasti targetnya pengen banget juara di Olimpiade.

Tanya: Dengan usia sekarang, kalau tidak dapat sekarang berarti harus menunggu empat tahun lagi. Dengan kondisi seperti ini, sejauh mana keyakinan kamu bisa sukses di Tokyo?

Jawab: Saya gak mau mikirin kayak wah kalau nanti Olimpiade gak dapat masih ada kesempatan lagi, cuma mikirnya kalau bisa sekarang ya kenapa harus ditunda sih. Apalagi kan sekarang ini sudah mulai ada hasilnya dari yang sudah diikutin jadi ya pasti pengen banget dapet medali lah. Cuma saya gak mau terlalu fokus di situ lah, apalagi ini masih ada beberapa bulan untuk sampai ke Road to Olympic jadi lebih fokus jangan sampai cedera.

Tanya: Selama latihan apakah masih ada kendala dalam hal teknis atau non teknis?

Jawab: Paling lebih ke evaluasi aja sih, kalau kendala mungkin misalnya kayak lawan pasti beda-beda strategi mainnya, evaluasinya yang harus dipelajari. Jadi ya lebih ke strategi apa aja sih, kayak kita menerapkan ini ternyata sudah terbaca, jadi ya ganti strategi lagi. Pokoknya harus lebih pintar mencari strategi yang bagus aja sih.

Tanya: Selain program di Pelatnas, apakah kamu juga punya program latihan lain?

Jawab : Sejauh ini belum ada sih,  jadi memang hanya di sini aja. Kalau program yang di luar paling cari yang buat jaga badannya aja. Misalnya dari sini sudah capek, jadi ya cari yang recoverynya dan segala macamnya.

Jawab: Banyak yang bilang Ginting itu titisannya Taufik Hidayat, kamu merasa begitu gak?

Jawab: Ya mungkin juga ada benarnya. Karena pemain idola saya memang Taufik Hidayat juga sih, . Dulu waktu mengenal bulutangkis pas masa jayanya Taufik Hidayat jadi sering nonton.

Tanya: Sampai sekarang apa masih sering berkomunikasi dengan Taufik?

Jawab: Masih sering, beliau juga kasih semangat terus buat kemajuan saya.

Tanya : Dengan kepelatihan yang saat ini dijalani, apakah semua oke di mata kamu?

Jawab: Oke sih, semuanya oke dan kita sudah cukup lama semenjak saya masuk ke level senior langsung dilatih sama Koh Hendri. Jadi memang semua telah dibentuk sejak lama. Yang paling penting disiplin dan Koh Hendri bena-benar begitu. Dulu sempat ditangani Marleve Mainaky, lalu  sekarang juga ada Irwansyah. Semua demi kebaikan atlet sih.

Tanya: Dalam waktu dekat ini gelar apa sih yang kamu incar?

Jawab: Kalau dalam waktu dekat paling kualifikasi Thomas sih karena saya pribadi ingin pertahankan gelar lah. Terus juga ada All England, nah itu juga jadi salah satu target besar sih karena belakangan ini belum bisa masuk final.

Tanya: Kendalanya apa kalau di All England? Lebih tegang atau bagaimana?

Jawab:Ya kalau dari segi tegangnya pasti beda. Makanya saya di All England aja belum bisa masuk selama beberapa kali ikut nanti di Olimpiade. Pasti dari beberapa turnamen ada pressure yang beda-beda sih jadi mesti disiapkan benar-benar sih.

Tanya: Sejauh mana kedekatan kamu dan mama?

Jawab: Ya dekat banget sih, deket banget apalagi dari dulu saya sebelum masuk sini papa mama emang nganterin terus ke tempat latihan, jemput segala macem dan ya mereka memang berkorban banyak sih buat saya sampe harus jadi.

Tanya: Siapa orang yang paling berpengaruh dalam sukses kamu?

Jawab: Kalau yang paling berpengaruh pasti nomor satu orang tua, apalagi mereka kan pasti mendoakan yang terbaik untuk anaknya. Yang kedua pasti pelatih, yang namanya orang tua kan gak bisa full time menjaga kita atau melihat kita setiap hari. Jadi pelatih ya menjadi orang tua kedua kita di Pelatnas ini. Jadi kita kalau ada apa-apa yang kita sharing ke mereka, nanti mereka kasih masukan untuk mencari solusinya.

Tanya: Kalau intensitas ketemu dengan orang tua berapa minggu sekali?

Jawab: Jarang sih kalau ketemu, malah belum tentu sebulan sekali. Saya juga belum pasti bisa pulang ke Bandung tiap bulan. Apalagi kalau lagi padat pertandingan, kalau saya pulang kan capek juga jadi orang tua yang datang ke Jakarta. Jadi ya tergantung jadwal aja kalau memang masih jauh pertandingan ya saya pulang ke Bandung.

Tanya: Biasanya kalau datang ke Jakarta suka bawakan makanan  kesukaan kamu?

Jawab: Ya kadang kalau saya lagi kangen ya saya minta dibikinin makanan kesukaan saya. Biasanya mama masakin yang pedas-pedas karena saya memang suka pedas.

Tanya: Papa dan mama memang berasal dari Sumatera Utara?

Jawab :  Papa yang berasal dari Sumatera Utara. Kalau mama itu sebetulnya orang Jawa tapi kelahiran Padang. Kalau saya lahir di Bandung.

Tanya: Siapa yang pertama mengenalkan olahraga bulutangkis?

Jawab: Papa yang pertama ngajakin main bulutangkis. Walau bukan atlet tapi papa memang senang bermain bulutangkis. Lalu saya dimasukkan ke klub Tunas. Klub ini selanjutnya bergabung bersama klub SGS Bandung.

Tanya: Ada beberapa klub lain yang royal dalam memberikan bonus buat atletnya yang berprestasi. Ada perasaan iri gak kamu melihatnya?

Jawab: Ya pasti ada lah, sebagai manusia normal punya perasaan kayak gitu cuma kan ya sudah mau bagaimana lain. Tapi SGS juga tetap ada perhatiannya juga sih. Kayak kemarin di Asian Games juga tapi ya memang target yang dibebankan  gak sebesar klub lain.  Mereka hanya bilang kalau dapat emas nanti dapat tanah berapa meter persegi. Kebetulan saya sama Fajar Alfian gak dapat emas jadi ya  sudah gak dapat bonus. Tapi secara keseluruhan sih masih oke aja.

Tanya: Tidak terpikir untuk pindah klub seperti beberapa pemain lain?

Jawab: Ya mungkin kalau pindah gak akan merubah, maksudnya hanya ada perbedaan di bonus aja sih. Kalau secara keseluruhan ya belum ada pikiran ke situ sih. Jadi saya coba jalanin aja dulu yang sudah ada. Soal bonus kalau memang sudah rezeki gak kemana-mana. (Daryadi)

 

« Back to News