Buah Kerja Keras Kento Momota
Selasa, 13 Nov 2018 07:32:55
Majalahbulutangkis.com- Kento Momota membuktikan skorsing larangan bermain hampir 1,5 tahun lamanya tak menumpulkan kehebatannya di lapangan.
Jika kita flashback sedikit ke Juli 2018, beberapa dari kita mungkin akan ingat perkataan Viktor Axelsen. Tepatnya setelah final BLIBLI Indonesia Open BWF World Tour Super 1000 di Istora Senayan, Jakarta, pada 8 Juli.
Tunggal putra terbaik Denmark tersebut ketika itu sudah tahu posisinya sebagai penghuni peringkat 1 BWF mulai tak aman. Pengancamnya tak lain adalah pemain yang mengalahkannya pada final di Istora Senayan, Kento Momota.
“Saya rasa Kento adalah pemain nomor 1 sekarang, dengan apa yang telah diperlihatkannya dalam beberapa bulan terakhir, datang dan mengalahkan semua orang. Ia dalam performa terbaik,” kata Axelsen.
Ucapan Axelsen terbukti kemudian pada 27 September. BWF merilis peringkat dunia dengan menempatkan Momota di posisi teratas. Tunggal putra Jepang berusia 24 tahun ini menggusur Axelsen.
Padahal, sebelum peringkat BWF tersebut dirilis, Momota dikalahkan Anthony Sinisuka Ginting pada final China Open BWF World Tour Super 1000.
Itu kali pertama Momota menjadi nomor 1 dunia. Sebuah capaian luar biasa bagi seorang pemain yang sempat menjalani skorsing larangan bertanding selama 15 bulan, dari April 2016 sampai Juli 2017.
“Sebuah pengalaman hebat ditempat di nomor 1. Menjadi nomor 1 adalah sebuah langkah pertama. Para idola saya seperti Lin Dan dan Lee Chong Wei yang memiliki karier yang panjang di papan atas. Saya juga ingin menjadi nomor 1 untuk waktu lama,” ujar Momota.
Momota mungkin sudah ada di trek yang tepat demi mewujudkan ambisinya tersebut. Setidaknya ia telah mempertahankan peringkat nomor 1 selama lima pekan. Ini dipastikan setelah ia menjuarai Denmark Open BWF World Tour Super 750 di Odense Sports Park, Odense, 16-21 Oktober.
Gelar juara ini makin memperkuat posisinya sebagai nomor 1. Namun, sebuah hal yang sangat wajar jika saat ini Momota memang menjadi yang terbaik. Pemain bertinggi 1,75 meter ini selalu bermain all out di tiap partai yang dilakoninya.
Salah satu kelebihan Momota ada pada kekuatannya melakukan smash. Bahkan, smash-nya saat bentrok Chou Tien Chen pada final Denmark Open. Kecepatannya terekam mencapai 416 km/jam.
Ini hampir memecahkan rekor smash Lee Chong Wei di sektor tunggal putra yang menyentuh angka 417 km/jam. Lee mengukir rekor tersebut saat melawan Axelsen pada final Japan Open di Tokyo, Jepang, pada September 2017.
Kelebihan lainnya Momota ada pada refleksnya yang cepat. Seperti yang terjadi pada penghujung game kedua perempat final kontra pemain India, Srikanth Kidambi, di French Open 2018 HSBC BWF World Tour Super 750 yang dihelat di Stade Pierre de Coubertin, Paris, 23-28 Oktober.
Saat unggul 20-19, Momota dan Kidambi terlibat sebuah reli panjang yang nyaris berakhir dengan poin untuk Kidambi. Momota melakukan pengembalian tanggung di depan net yang langsung disambar dengan sempurna oleh Kidambi.
Ajaibnya, dengan mengambil posisi sedikit berjongkok atau mirip dengan seseorang yang –maaf– tengah buah air besar. Tak disangka kok sabetan Kidambi tepat mengarah ke raket Momota dan memantul keras ke belakang Kidambi yang sudah terlanjur mati langkah.
Momota memang tengah menjadi sorotan publik bulutangkis dunia. Ini tak lepas dari keberhasilannya bangkit setelah terjerat skandal perjudian ilegal di Jepang.
Saat memulai tampil di level internasional lagi pada Juli 2017, Momota berada di peringkat 282 dunia. Ini membuatnya tak bisa langsung ikut turnamen-turnamen penting BWF. Momota baru bisa bermain di level Superseries (atau kita World Tour Super 500+) pertamanya pada Juni 2018.
Dalam sembilan bulan terakhir atau sejak menjuarai Vietnam International Challenge 2018, Momota kini tengah mengoleksi lima gelar juara, termasuk Kejuaraan Asia, Indonesia Open, Kejuaraan Dunia, dan Japan Open 2018.
Jelas bukan hal aneh. Momota selalu mampu merangsek ke final turnamen-turnamen berlevel HSBC BWF World Tour 2018. Tentu, ini dengan pengecualian ketika ia memutuskan mundur dari perempat final Korea Open pada pekan terakhir September.
Namun, Momota belum bisa dianggap kalah. Kekalahan sesungguhnya dialami Momota dari tangan Chen Long di semifinal French Open pada 27 Oktober. Menurut Chen Long, kemenangannya tak sepenuhnya karena kehebatan dirinya, tetapi ada juga faktor kelelahan di sisi Momota.
“Momota datang ke Paris setelah menjuarai Denmark Open. Pertandingan ini adalah pertandingan kesembilannya dalam dua pekan, jadi ia sedikit lelah. Saya menang karena saya sabar,” kata Chen Long kepada Xinhuanet.
Kekalahan kompetitif terakhir Momota di HSBC BWF World Tour terjadi pada perempat final Jerman Open pada awal Maret. Ketika itu, ia tak berdaya di hadapan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, 15-21, 21-14, 10-21.
BIODATA
Nama: Kento Momota
Kelahiran: Mino, Kagawa, Jepang
Tinggi: 1,75 meter
Berat: 68 kilogram
Spesialisasi: Tunggal putra
Pegangan raket: Kiri
Pelatih: Keita Masuda
Peringkat saat ini: 1 (November 2018)
Peringkat tertinggi: 1 (27 September 2018)
PRESTASI DI BWF WORLD TOUR 2018
TURNAMEN*LEVEL*LAWAN*SKOR*HASIL
Malaysia Open*Super 750*Lee Chong Wei (Malaysia)*17-21, 21-23*Runner-up
Indonesia Open*Super 1000*Viktor Axelsen (Denmark)*21-14, 21-9*Juara
Japan Open*Super 750*Khosit Phetpradab (Thailand)*21-14, 21-11*Juara
China Open*Super 1000*Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)*21-23, 19-21*Runner-up
Denmark Open*Super 750*Chou Tien Chen (Taiwan)*22-20, 16-21, 21-15*Juara
PROSES KE PERINGKAT 1 DUNIA
(Selepas dari skorsing larangan bermain Juli 2017)
TANGGAL*TURNAMEN*HASIL*PERINGKAT BWF
11-16 Juli 2017*Kanada Open*Runner-up*282
3-6 Agustus 2017*Graphics International Series*Juara*211
13-16 September 2017*Belgian International*Juara*162
27-30 September 2017*Czech Open*Juara*110
10-15 Oktober 2017*Dutch Open*Juara*77
7-12 November 2017*Macau Open*Juara*48
20-25 Februari 2018*Swiss Open*Perempat finalis*30
6-11 Maret 2018*German Open*Perempat finalis*25
20-25 Maret 2018*Vietnam Challenge*Juara*17
24-29 April 2018*Badminton Asia Championships*Juara*12
26 Juni-1 Juli 2018*Malaysia Open*Runner-up*8
3-8 Juli 2018*Indonesia Open*Juara*6
30 Juli-5 Agustus 2018*World Championships*Juara*4
11-16 September 2018*Japan Open*Juara*2
18-23 September 2018*China Open*Runner-up*1
25-30 September 2018*Korea Open*Perempat finalis*1
16-21 Oktober 2018*Denmark Open*Juara*1
23-28 Oktober 2018*French Open*Semifinalis*1. (Indra Kurniawan)
Komentar
-
Samsul bahar Minggu, 26 Agustus 2018 07:12:47
-
Samsul bahar Minggu, 26 Agustus 2018 07:12:47