Marcus Ungkap Alasan Bersedia Engkelnya Dioperasi
Minggu, 24 April 2022 10:09:21
Majalahbulutangkis.com- Cedera parah menjadi mimpi terburuk bagi seorang atlet. Terlebih jika yang cedera itu adalah bagian tubuh yang sangat penting terkait performanya di lapangan.
Di bulutangkis, kekuatan kaki menjadi salah satu penopang kemampuan seorang atlet saat beraksi. Kaki yang kuat bisa membantunya bergerak lincah di atas lapangan, melompat tinggi untuk melakukan smash keras, dan mendarat dengan sempurna seusai menghujamkan smash-nya.
Ini yang tak bisa dilakukan Marcus Fernaldi Gideon saat berlaga di tur Eropa, khususnya di All England 2022. Pemain ganda putra berusia 31 tahun ini merasakan sakit tak terkira pada kedua engkelnya. Diketahui kemudian, ada tulang tumbuh di sana.
Perawatan awal pun dilakukan seperti fisioterapi, kompres, sampai pemberian obat peredam rasa nyeri. Ini dilakukan di bawah pengawasan dokter PBSI, Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, PhD. SpOT (K), FICS.
Namun, semua itu ternyata tak membantu mengatasi keluhan Marcus. Ia pun diharuskan menjalani operasi di Portugal dengan dokter beda spesialis engkel dari Belanda, Cornelis Nicolaas 'Niek' van Dijk, yang pernah menangani Cristiano Ronaldo, bintang sepakbola Portugal.
Dalam media sosial milik PP PBSI, Sabtu (23/4) sore WIB, Marcus mengungkapkan alasannya bersedia dioperasi.
"Sakitnya sudah lama. Segala macam treatment sudah dilakukan, sudah banyak macam. Dari tur Eropa sudah sakit banget," kata Marcus.
"Masa, setiap kali main harus minum obat (peredam rasa nyeri). Minum obat, kan, takut (efek samping) di badan," imbuhnya.
Kini Marcus sudah tuntas dioperasi dan kembali ke Tanah Air. Sayangnya, ia baru bisa berlatih lagi pada akhir Mei. Itu berarti, Marcus harus legowo tak masuk dalam skuad timnas Indonesia untuk Piala Thomas yang akan digelar di Bangkok, Thailand, 8-15 Mei. Ia pun hanya bisa sebatas memberi semangat kepada Kevin Sanjaya Sukomuljo dan kawan-kawan agar bisa mempertahankan gelar juara Piala Thomas yang diraih di Denmark tahun lalu.
"Pastinya, nyesel dan pengen bela Indonesia lagi. Kita, kan, habis juara. Tapi, gimana, kalau main belum maksimal, daripada hasilnya mengecewakan," ucap Marcus.
"Tetap semangat, pasti bisa! Tetap pertahankan Piala Thomas di Indonesia," tambahnya.
Nicolaas sepakat dengan Marcus. Apalagi, sang pemain pernah mengalami cedera lutut parah pada 2016 dan proses pemulihannya hampir sama dengan yang dilakukannya sekarang.
"Pada saat ini, saya katakan kepada Marcus bahwa ini cederanya jelek (parah). Kalau pun main, Marcus cuma setengah-setengah penampilannya. Ia berpikir benar, tiga bulan tahan (sampai akhir Mei). Decision is very important. Baik dari dokter, pemain, dan pelatihnya," ujarnya.
(Indra)
Sumber foto: Istimewa
Baca Juga
- Indonesia Masters 2022: Ganda Putri Indonesia Kunci Satu Slot Perempat Final
- Langkah Gregoria Dan Putri Terhenti
- Singapore Open 2022: Indonesia Hanya Sisakan Ginting Di Tunggal Putra
- [German Open 2022] Indonesia Luluh Lantak Bukti Pemain Muda Belum Kompetitif?
- Tanpa Gelar Bagi Indonesia Dari German Open