Kejuaraan Dunia 2019: Tiga Tunggal Putra Indonesia Melaju

Selasa, 20 Agustus 2019 08:16:27

 

Majalahbulutangkis.com- Tiga tunggal putra andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, serta Tommy Sugiarto berhasil mencatat kemenangan di laga pertama ajang bulutangkis Kejuaraan Dunia 2019 di St Jakobhalle, Basel, Swiss, Senin (19/8).

Anthony yang tampil pertama tak mendapat kesulitan berarti untuk menyingkirkan pemain asal Mauritius, Georges Julien Paul (Mauritius), dua game langsung dengan skor 21-15, 21-15.

Tak banyak kesulitan yang dialami Anthony. Di atas kertas, Anthony memang jauh lebih diunggulkan menang. Namun Anthony mengakui masih banyak beradaptasi di pertandingan pertamanya ini.

“Tadi sih kalau dari mainnya kurang puas, masih ada beberapa feeling permainan yang belum pas. Tapi saya coba buat atasi juga. Selain itu, karena lawan masih di bawah saya, saya juga manfaatin pertandingan hari ini buat adaptasi lagi,” kata Anthony.

World Championships 2019 merupakan penampilan ketiga bagi Anthony. Di tahun 2017 dan 2018, Anthony harus terhenti di babak dua. Kini ia pun berharap mampu mencetak prestasi lebih baik di sini.

“Harapannya pasti lebih dari tahun-tahun sebelumnya. Dari pengalaman juga saya sudah lebih banyak dari tahun sebelumnya, kesempatan juga makin besar. Jadi pasti pengen hasil yang bagus dan sesuai harapan. Tapi saya nggak mau mikirin kejauhan. Saya mau pikir satu per satu dulu,” tutur Anthony.

Berikutnya Tommy Sugiarto menyusul Anthony setelah mengalahkan Niluka Karunaratne (Sri Lanka) juga dalam laga dua game 21-18, 21-12.

Pada laga pertamanya ini, Tommy mengaku tak mudah begitu saja untuk memenangkan pertandingan. Tommy bahkan sempat terlibat game ketat dengan Karunaratne, sebelum akhirnya menang.

"Di awal-awal saya main terlalu hati-hati. Jadi saya tidak enak untuk masuk ke permainan saya. Tapi di pertengahan game saya mencoba untuk bisa lebih enjoy dan menikmati. Di awal game lawan lebih siap buat menyerang. Tapi pas ada peluang untuk menyamakan kedudukan, saya langsung ambil. Dia juga tidak bisa membaca permainan saya,” jelas Tommy.

“Meskipun tertinggal, lawan tidak putus asa. Itu yang agak menyulitkan saya. Jadi saya harus menaikkan speed saya. Saya harus bisa tahan poin dan tidak membiarkan lawan berkembang. Dia bukan pemain yang mengandalkan teknik, tapi punya stamina yang bagus,” jelas Tommy mengenai lawannya tersebut.

Sementara di partai berikutnya Jonatan Christie juga tak kalah cemerlang usai membekuk pemain andalan Inggris, Rajiv Ouseph dua game langsung 21-15, 21-19. Kemenangan ini sekaligus memastikan keunggulan Jonatan menjadi 3-2 atas Rajiv.

“Terakhir lawan Rajiv itu di Denmark tahun 2017, saat itu saya kalah. Waktu itu sebenarnya sudah sempat leading, game pertama menang, game kedua leading tapi kalah, game ketiga juga leading tapi bisa kesusul. Dari situ saya berpikir supaya hal tersebut tidak terulang. Di game kedua saat dia mengejar sebisa mungkin saya terus menekan lawan. Saya bermain lebih menyerang. Ini juga yang harus jadi PR buat pertandingan besok, sudah leading tapi terus coba disusul lawan,” ujar Jonatan.

Di babak kedua yang dijadwalkan berlangsung Selasa (20/8), Anthony akan pemain asal Inggris, Toby Penty. Sebelumnya Anthony pernah mencatat sekali kemenangan melawan Toby di ajang Piala Sudirman 2019.

Sedangkan Tommy akan ditantang Jan O Jorgensen (Denmark). Tommy dan Jan sudah tiga kali berhadapan sebelumnya, terakhir mereka bertemu di Hong Kong Open 2018. Saat itu Tommy kalah 21-17, 19-21, 10-21. Total skor pertemuan mencatat, Tommy sementara tertinggal 1-2 dari Jan.

“Saya dan Jan O sudah sama-sama tahu permainan. Yang bisa membedakan di lapangan nanti adalah stamina dan ketenangan fokus di lapangan,” kata Tommy.

Tommy merupakan peraih medali perunggu World Championships 2014. Tahun ini ia berharap bisa kembali mencetak prestasi cemerlang. Meski, diakui Tommy, lawan-lawan kedepannya bukan pemain yang mudah untuk ditaklukkannya.

“Saya sudah beberapa kali ikut World Championships. Jadi pasti saya ingin hasil yang terbaik. Sebelumnya saya pernah dapat bronze medal, pengennya sekarang bisa sama atau bahkan lebih. Tapi saya fokus satu demi satu babak dulu, karena ini tidak mudah. Apalagi sekarang saya merupakan pemain independent,” jelas Tommy.

Sementara Jonatan selanjutnya akan ditantang pemain asal Korsel, Kwang Hee Heo. Laga kali ini memiliki tantangan tersendiri buat Jonatan. Sebab tiga kali bertemu, Jonatan belum pernah mengantongi kemenangan dari Heo.

Jonatan mengaku tak mau bebani diri dengan target tertentu di World Championships 2019. Ia mengatakan ingin fokus satu demi satu, lawan yang akan dihadapi di depannya.

Jonatan datang dengan bekal title sebagai unggulan empat. Hal ini merupakan capaian tersendiri bagi Jonatan di BWF major events, grade 1. Meski begitu Jonatan tak secara gamblang memaparkan targetnya. Setiap lawan dinilai Jonatan memiliki tantangan tersendiri untuk ditaklukkan.

“Puji Tuhan sekarang saya bisa menginjak top four. Di sini saya juga jadi seeded, saya rasa ini merupakan pertandingan terbesar dan saya menjadi seededempat. Saya berharap ini jadi modal, membuat lawan takut atau nervous. Bukan malah menjadi boomerangbuat saya. Gimana caranya saya harus fokus, mengetahui si A gimana cara mainnya, si B gimana cara mainnya. Jadi saya bisa menerapkan strategi yang tepat,” kata Jonatan.

“Saya rasa semua pemain ingin menjadi juara dunia. Siapapun atlet pasti impiannya jadi juara dunia. Jadi nggak akan gampang juara di sini. Semua orang ingin juara, tapi kan realitanya saya harus fokus satu demi satu dulu. Besok nih saya lawan siapa, saya harus menerapkan strategi apa, lawan nggak enak kalau saya seperti apa, saya harus lebih fokus di situ,” jelas Jonatan. (MB-01)