Piala Thomas dan Uber 2020 Diundur Usai Olimpiade Tokyo 2021

Senin, 14 September 2020 21:00:48

Majalahbulutangkis.com- Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) akhirnya menunda penyelenggaraan putaran final Piala Thomas & Uber 2020 yang semula akan digelar di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020 mendatang.

Keputusan penundaan tersebut setelah dilakukan rapat anggota BWF yang digelar secara virtual Minggu (14/9) dari markas besar BWF di Kuala Lumpur, Malaysia. Mayoritas anggota BWF menyetujui untuk menunda ajang bulutangkis beregu putra dan putri yang digelar setiap dua tahun tersebut.

Sebelumnya sudah enam negara peserta putaran final Piala Thomas & Uber 2020 yang menyatakan batal hadir ke Aarhus menyusul masih merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia.

Indonesia menjadi negara keenam yang membatalkan keikusertaannya pada Jumat (11/9) lalu. Lima negara lain yang sudah lebih dulu urung datang ke Aarhus masing-masing Korea Selatan, China Taipei, Thailand, Australia, serta Rusia.

Seluruh anggota BWF juga sepakat untuk menunda putaran final Piala Thomas & Uber 2020 dengan jadwal baru setelah penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2021. Seperti diketahui Olimpiade Musim Panas di Tokyo sejatinya juga akan digelar Juli-Agustus 2020 namun akibat pandemi Covid-19 diundur pelaksanaannya setahun berikutnya pada tahun 2021. Dengan demikian besar kemungkinan putaran final Piala Thomas & Uber akan digelar pada September atau Oktober 2021.

Kendati begitu, rapat BWF tersebut tidak membahas apakah penyelenggaraan turnamen seri Eropa yang terdiri dari Denmark Open I 2020 (13-18 Oktober) dan Denmark Open II (20-25 Oktober) akan tetap digelar atau dibatalkan. Dua turnamen BWF Super 750 ini sedianya menjadi pengganti turnamen Denmark Open dan French Open yang digelar setelah putaran final Piala Thomas & Uber 2020.

Sementara PBSI sebelumnya juga membatalkan pengajuan diri sebagai tuan rumah turnamen seri Asia. Badminton World Federation (BWF) awalnya mempertimbangkan Indonesia untuk menjadi tuan rumah tiga turnamen bergengsi yaitu Asia Open I dan Asia Open II yang keduanya masuk kategori BWF World Tour Super 1000, serta BWF World Tour Finals 2020.

Akan tetapi, wabah Covid-19 yang masih belum mereda di Indonesia, khususnya DKI Jakarta yang akan menjadi tempat penyelenggaraan ketiga turnamen ini, membuat Indonesia mundur sebagai tuan rumah demi kesehatan dan keselamatan bersama.

Masih tingginya angka penyebaran Covid-19 di Jakarta membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Ketat yang akan dimulai pada Senin, 14 September 2020.

"Selain karena kondisi Covid-19 di Indonesia, banyak calon negara peserta yang menolak untuk datang ke Indonesia, banyak juga negara yang sudah melarang warganya untuk bepergian ke Indonesia," kata Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto.

"Melihat reaksi dari calon negara peserta, BWF kelihatannya akan menarik penawarannya dari Indonesia sebagai tuan rumah turnamen seri Asia, karena itu kami mengambil sikap untuk segera membatalkan rencana jadi tuan rumah, " lanjut Budiharto. (MB-01)