Indonesia Negara Kelima yang Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020
Sabtu, 12 September 2020 11:13:05
Majalahbulutangkis.com- Menyusul empat negara lain yang sudah lebih dulu menyatakan mundur, tim Indonesia akhirnya juga urung tampil di putaran final Piala Thomas & Uber 2020 yang akan digelar di Aarhus, Denmark, 3-11 Oktober 2020 mendatang.
Sebelumnya sudah ada empat negara yang menyatakan mundur, masing-masing: Australia, Taiwan, Thailand, dan Korea. Keputusan yang diambil PBSI hanya tiga pekan jelang perebutan piala bergengsi beregu putra dan putri tersebut memang bukan tanpa alasan atau sekadar ikut-ikutan negara lain yang sudah lebih dulu mundur. Ada tiga alasan utama yang mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri dari Piala Thomas & Uber 2020.
Pertama, diawali dari adanya rasa khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar oleh pandemi Covid-19 yang saat ini masih melanda seluruh, baik dalam perjalanan, di tempat transit atau di tempat pertandingan.
Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation), seandainya ada anggota tim yang terpapar Covid-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya.
Ketiga, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas & Uber 2020.
"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto.
"Kalau ditarik dari awal, semuanya semangat karena melihat kesempatan yang begitu besar, tapi dalam perjalanan waktu dan mencermati perkembangan Covid-19 yang belum terselesaikan, baik di Indonesia maupun di negara lain, menimbulkan keraguan para atlet," jelas Budiharto.
Lanjut Budiharto, para pemain menyampaikan keraguan mereka kepada tim ofisial, dan ofisial menyampaikan hal ini kepada pengurus.
Pengurus sangat concern dengan kesehatan dan keselamatan para atlet dan ofisial sehingga bisa memahami dan mengerti apa yang menjadi kekhawatiran tim.
Dengan mundurnya tim Indonesia dari Piala Thomas & Uber 2020, otomatis Indonesia juga tidak akan berpartisipasi di ajang Denmark Open I dan Denmark Open II yang merupakan bagian dari turnamen seri Eropa. (MB-01)
Baca Juga
- Taipei Open 2018: Alfian/Marsheilla Melaju Ke Laga FInal
- Ketum PP PBSI: Ambil Inspirasi Dari Kesuksesan BaKri Di All England
- Malaysia Open 2018: Kevin/Marcus Dipermalukan Duet Muda Tiongkok
- Festival Senengminton Diikuti Ratusan Siswa Di Kudus
- Malaysia Masters 2022: Satu Tiket 16 Besar Milik Ganda Putri Indonesia