Bobby Setiabudi Terhenti di Final BTY Junior Challenge di Bangkok
Senin, 29 April 2019 05:26:51
Majalahbulutangkis.com- Kubu Indonesia belum mampu membawa pulang gelar juara di ajang BTY Junior International Challenge 2019 di Bangkok, Thailand. Bobby Setiabudi yang menjadi harapan terakhir di final tunggal putra gagal meraih gelar juara setelah di final dikalahkan unggulan teratas yang juga andalan tuan rumah Thailand, Kunlavut Vitidsarn dengan skor 16-21, 24-26, Minggu (28/4).
“Tadi sebenarnya nggak ada kesulitan, cuma tadi poin-poin tua saya kurang pinter sama kalah pengalaman. Dia tenang, sementara saya kurang tenang. Pas awal-awal sudah unggul, cuma masih agak boros buang poinnya. Tapi untuk hari ini saya cukup puas mainnya,” ungkap Bobby.
Laga ini menjadi yang kedua kalinya buat Bobby dan Vitidsarn. Sebelumnya di German Junior 2018, mereka pernah saling berhadapan. Saat itu Bobby juga belum bisa mengantongi kemenangan. Ia kalah 13-21, 9-21.
Bobby menjadi satu-satunya wakil junior Indonesia yang bertahan sejak babak semifinal. Pebulutangkis binaan PB.Djarum Kudus kelahiran Situbondo, Jawa Timur, 22 Maret 2001 ini melaju ke final setelah menyingkirkan pemain andalan India, Meiraba Luwang dua game langsung 21-14, 21-18.
Bobby berharap setelah penampilannya di Banthongyord Badminton School, Bangkok, Thailand ini, ia bisa terus meningkat lebih baik.
“Mudah-mudahan ke depannya saya bisa lebih baik lagi. Sekarang sudah ada standardnya, tinggal fokus mematangkan pukulan supaya bisa lebih baik lagi,” ujar Bobby.
Raihan gelar BTY Junior International Challenge 2019 diborong oleh Thailand dengan tiga gelar dan Tiongkok dengan dua gelar. Selain podium utama di sektor tunggal putra, Thailand juga mengamankan gelar tunggal putri melalui Phittayaporn Chaiwan dan ganda campuran juga oleh Vitidsarn/Chaiwan. Sedangkan Tiongkok mengamankan gelar ganda putra oleh Dai Enyi/Feng Yanzhe dan ganda putri melalui Li Yijing/Luo Xumin.
Turnamen bagi para pebulutangkis berusia 19 tahun ke bawah ini memang banyak diikuti oleh para pemain dari berbagai negara, antara lain dari Tiongkok, Korsel, Jepang, Hong Kong, Taiwan, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja, India, Nepal, Indonesia, Srilanka, Prancis, Jerman, serta tuan rumah Thailand.
Ketatnya persaingan terlihat dari undian pertandingan tunggal putra di babak utama yang diikuti oleh 128 pemain. Itu pun masih ditambah babak kualifikasi yang diikuti 32 pemain. Seluruh negara menyertakan pebulutangkis terbaiknya dalam rangka pengumpulan poin international untuk menentukan seeding dalam Kejuaraan Dunia Yunior, Kejuaraan Asia Junior, Olimpic Youth Games, serta Asian Youth Games.
Perwakilan indonesia diwakili oleh Pelatnas Pratama PBSI, Djarum Kudus, Jaya Raya Jakarta, Exist Jakarta, Mutiara Cardinal Bandung dan Sekolah Khusus Olahraga (SKO) Ragunan.
Pencapaian pebulutangkis Sekolah Khusus Olahraga Ragunan dalam kejuaraan ini yang hanya mengirimkan 3 pemain dengan Manajer Dr. Surono M.Pd selaku Kabid PPLP Asdep Pengelolaan Pembinaan Sentra dan SKO dan pelatih kepala sekaligus Kasubbid pengembangan SKO Luluk Hadiyanto, S.I.A, M.Or cukup membanggakan karena mereka mampu mengimbangi pebulutangkis junior dunia.
Salah satu atlet SKO Ragunan yang tampil cemerlang adalah Mohammad Rezky Alfarez yang tampil di ganda campuran bersama pemain binaan PB.Jaya Raya Jakarta, Nahla Aufa Dhia Ulhaq. Pasangan ini mampu membuat kejutan dengan mengalahkan pasangan peringkat 3 asal Korsel, Dong Ju Ki/Eun Ji Lee dengan skor 19-21, 21-11. Berikutnya di babak perdelapan final menumbangkan ganda campuran dari Hongkong China Koh Shing Hei/Yeung Pui Lam dengan skor 21-23, 21-19, 21-15.
Namun langkah Rezky/Nahla akhirnya terhenti di perempat final setelah dikalahkan pasangan andalan tuan rumah Thailand, Kunlavut Vitidsarn/Phyttaporn Chaiwan dalam laga tiga game 15-21, 21-18, 11-21.
"Harapan kami pebulutangkis SKO Ragunan diberikan dukungan untuk pengiriman pemain dalam kompetisi resmi series dunia junior Badminton World Federation agar mempunyai jam terbang dan meraih rangking dunia," harap Luluk Hadiyanto pelatih kepala sekaligus Kasubbid Pengembangan SKO Ragunan. (Daryadi)
Baca Juga
- Hong Kong Open 2018: Dua Ganda Putri Indonesia Ke Perempat Final
- Pandemi Covid-19 Melonjak India Open Ditunda
- BWF Finals 2019: Ungguli Chen Long Peluang Anthony Kembali Terbuka
- Djarum Superliga 2019; Putri Jaya Raya Melaju Ke Semifinal
- Ini Penjelasan PBSI Soal Keracunan Pemain Di Indonesia Masters 2022